Friday, 17 June 2011

APAKAH TAURAT, ZABUR DAN INJIL?


In the Name of Allah. The Most Beneficent, the Most Merciful   


Almighty God says in the Holy Quran:   For every news there is a fact, for everything there is an appointed term and (TIME) you will come to know.  (6: 67 )
{لكل نبأ مستقر} {} خبر وقت يقع فيه ويستقر ومنه عذابكم} {وسوف تعلمون تهديد لهم.
Firman Allah Taala: Tiap-tiap khabar berita mempunyai masa yang menentukannya (yang membuktikan benarnya atau dustanya); dan kamu akan mengetahuinya. (6: 67)




APAKAH TAURAT,  ZABUR & INJIL?


Secara umum diketahui bahwa saudara-saudara dari umat Muslim mengenal 3 kitab suci kristiani dari 104 pewahyuan. Kendati umat Muslim sering mendapat pengajaran bahwa ketiga kitab sebelum Al-Quran itu telah dirubah, sebagian besar umat Muslim sangatlah menghargai ketiga kitab suci tersebut. Ketiga kitab suci tersebut adalah Taurat, Zabur dan Injil. Artikel ini tidak membahas kepercayaan umat Muslim tentang pembatalan akan ketiga kitab tersebut, ataupun juga keyakinan bahwa adanya penyimpangan dalam penulisan yang dilakukan oleh umat Yahudi dan Kristen untuk ketiga kitab suci tersebut. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menguji berbagai pendapat dari kalangan Muslim akan ketiga kitab tersebut. Bagaimana pengertian mereka tentang ketiga kitab tersebut?
The Tawrat. Illustration copyrighted.

Perlu dinyatakan disini tentang keyakinan penulis bahwa Taurat, Zabur dan Injil yang naskahnya masih ada di tengah-tengah umat Yahudi dan Kristen (Alkitab), adalah sama dengan kitab-kitab terdahulu yang diturunkan oleh Allah Yang Mahakuasa.

Umat Muslim percaya bahwa ketiga kitab suci terdahulu telah dilebur Nabi Muhammad Sall-Allahu-Alayhi- was-Sallam dalam hubungannya dengan umat Yahudi dan Kristen yang hidup pada masanya. Istri pertama Nabi, Siti Khotijah diketahui beragama Kristen sebelum menjadi Muslim, sepupunya yang bernama Waraka (Warqa) diketahui juga sebagai seorang pelajar Alkitab yang serius dan bahkan ada kemungkinan juga menjadi seorang penterjemah. Jadi sangatlah menarik jika kita dapat mengetahui apa yang dikatakan Quran mengenai ketiga kitab suci ini, dan juga kita dapat mengetahui akan pemikiran umat Yahudi dan Kristen yang hidup pada masa itu. Dalam melakukan hal ini kita juga akan melakukan perbandingan dengan Kitab Injil.

Pengertian Umat Muslim tentang 3 Kitab Suci

Umat Muslim pada umumnya mengenal akan Taurat, Zabur dan Injil, pengertian mereka akan ketiga kitab ini sangat sederhana. Semuanya berpikir bahwa hal ini merupakan pewahyuan yang diberikan melalui Hazrat Musa, Daud dan Isa (yang berati damai besertanya). Tapi di bawah ini kita akan melihat beberapa pendapat lain.

Pendapat yang mengatakan bahwa Taurat setara dengan Pentateukh:

3 bagian dari Alkitab telah dikutip oleh Al 'Quran menjadi bagian dari wahyu yang diterimanya yaitu: Pentateukh (Kitab Kejadian sampai dengan Ulangan) atau kitab Musa (Taurat); Mazmur Daud (Zabur) dan Injil Isa (Glasse, The Concise Encyclopedodia of Islam, hal. 72)

Pendapat yang mengatakan bahwa Taurat setara dengan Perjanjian Lama:

Pendapat lain mengatakan bahwa Taurat lebih kurang merupakan pewahyuan yang diberikan kepada umat Yahudi.

Agama yang berhubungan dengan Ibrahim (Abraham) dan semua agama yang berhubungan dengan Yahudi dan Kristen harus menanggung konsekuensinya. Qur'an meninggikan yang satu dan mengabaikan yang lain contoh: Di antara mereka (umat dan kitabnya) ada kelompok yang berlaku benar, tapi kebanyakan dari mereka berkelakuan sangat buruk (ayat 66). Mereka diminta untuk hidup sesuai dengan Torah (Taurat) dan Evangel (Injil), tapi seperti para pendahulu organisasi agama tradisi lainnya, kaum Yahudi dan Keristen saling bertengkar satu sama lain bahwa masing-masinglah yang mempunyai kunci ke jalan keselamatan dalam eksklusivitas mereka: 'Umat Yahudi berkata bahwa umat Kristen tak mempunyai dasar atas keyakinan mereka sedang umat Kristen mengatakan yang sebaliknya, padahal mereka semuanya membaca kitab tersebut.' (II,120). (Fazlur Rahman, Islam halaman 27)

Dari kutipan di atas dari Fazlur Rahman diketahui bahwa Kitab yang menjadi dasar umat Yahudi dan Kristen adalah Taurat dan Injil, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Pemikiran ini berasal dari kesaksian Al-Quran sendiri. Kepercayaan yang sama juga ditunjukkan oleh A.J Arberry, Muslim dari Inggris yang menyatakan kata pengantarnya dalam penterjemahan Al-Quran:

Dalam beberapa bagian dikatakan bahwa Al-Quran telah diturunkan untuk "mengkonfirmasikan yang sebelumnya", yang berarti Kitab Taurat dan Injil; yang merupakan kitab Yahudi dan Kristen, kecuali beberapa kesalahan yang dianggap sebagai kebenaran .(Arberry, The Koran Interpreted, halaman xi).
Pendapat yang mengatakan bahwa Taurat setara dengan Kitab yang hilang:

Abdullah yusuf Ali kelihatannya menyetarakan Taurat dengan Perjanjian Lama. "Secara langsung dapat dikatakan bahwa ini setara dengan Kitab Yahudi." (Ali, The Holy Qur'an: Text, Translation and Commentary halaman 282). Karena kepercayaannya akan penyimpangan dari Alkitab, ada beberapa kualifikasi berikut:

Tapi Kitab tersebut telah hilang sebelum Islam disiarkan. Bagian yang hilang adalah "Hukum" dimana kehilangan terjadi oleh penyalinan secara massal yang dilakukan secara tradisional di masa kaum Yahudi dan Rasul hidup, di mana saya mencoba untuk menelusurinya dalam buku ini. (Ali, Ibid halaaman 285).

"Penyalinan massal secara tradisional" yang dimaksud Ali adalah merujuk pada Talmud (Ali, Ibid halaaman 285) (lihat bagian Interval Between Christ and Muhammad).
  • Jadi menurut pendapat Ali, Taurat tak lagi berlaku.

    The Injil.
  • Pendapat yang mengatakan bahwa Injil setara dengan Kitab yang hilang:
    Sesuai dengan Injil, beberapa pendapat penyimpangan adalah benar. Pendapat penyimpangan ini pada dasarnya merujuk pada variasi tema yang sama. Namun karena hal ini, dianggap bahwa terjadi penyimpangan dalam Injil. Dengan pandangan ini muncul pendapat bahwa Injil tak lagi ada. Hal ini menyebabkan pengakuan akan adanya Perjanjian Baru sangat kecil:

    Injil (dari bahasa Yunani Evangel=kabar baik = Gospel) dikatakan dalam Quran bukanlah Perjanjian Baru yang diakui sebagai kanon dalam gereja, melainkan yang diajarkan adalah yang diyakini Islam sebagai yang diajarkan Kristus. Bagian-bagian yang menyimpanglah yang selamat dan yang sekarang diakui Gereja sebagai kanon (contoh Gospel of Childhood, Gospel of Nativity, Gospel of St Barnabas-Injil Barnabas). (Ali Ibid, halaman 287)

    Pendapat yang mengatakan bahwa Injil setara dengan Empat Kitab pertama dari Perjanjian Baru:

    Mengacu pada pendapat Cyril Glasee, ahli Muslim dari Barat, ia menggunakan 3 nama berbeda untuk Injil yaitu: Injil Yesus, Injil dan Perjanjian Baru:

    3 bagian dari Alkitab diterima sebagai Al-Qur'an sebagai wahyu yaitu: Pentateukh, Kitab Musa (Taurat); Mazmur Daud (Zabur) dan Injil . . .

    Tapi Zabur dan Injil tak mendapat tempat dalam norma Islam, dan isinya kemungkinan besar tak diketahui atau diabaikan oleh saudara-saudara dari Muslim. Dan Injil sangat sukar sekali diterima dalam Al-Qur'an; hal ini disebabkan Injil bertentangan dengan doktrin pemahaman Islam, dan sebagaian besar karena wujud alamiah Kristus . . .

    Umat Muslim percaya bahwa Kitab Perjanjian Baru yang digunakan oleh umat Kristen tak benar, dan telah mengalami penyesatan. (Glasse, Ibid, halaman 72)

    Karena adanya perbedaan tema inilah Injil dianggap telah mengalami penyimpangan, ada kalangan Muslim yang menolak Perjanjian Baru sebagai Injil.

    Pendapat yang mengatakan bahwa Injil setara dengan Perjanjian Baru:
    Hughes membuat pernyataan yang menarik pada tahun 1885:

    Injil digunakan dalam Al-Qur'an, dan secara tradisi oleh pengikut Nabi pada mulanya, yaitu tentang pewahyuan yang diberikan Allah pada Nabi Isa. Tapi di kemudian hari Injil diasosiasikan sebagai Perjanjian Baru (Hughes, Dictionary of Islam, halaman 211).

    Bagi sebagian umat Muslim sangatlah sulit menerima fakta bahwa Hazrat Isa tidak berbicara atau menulis Injil. Adanya pengarang yang berbeda dari Perjanjian Baru merupakan konsep baru bagi mereka.

    Pendapat yang mengatakan Mazmur setara dengan Hazrat Daud Mazmur atau Zabur bukan merupakan isu yang besar. Kecuali pendapat dari Cyril Glasse di atas.

    Pendapat yang mengatakan bahwa Taurat, Zabur dan Injil setara dengan Alkitab:

    Puncak dari semua ini adalah pendapat dari Abdul Rahman Azzam, pemimpin Muslim yang dihormati dan pendiri dari Liga Arab, dan merupakan salah seorang yang mempengaruhi Malcolm X menjadi Islam Ortodoks:

    Imam Ibnu Al Qayyim berkata: Allah yang dimuliakan telah mengirim para nabiNya dan memberikan pewahyuan melalui buku untuk menunjukkan keadilan di bumi dan di surga."(Azzam, The Eternal Message of Muhammad hal. 102)

    Ketika mengomentari kutipan ini, Azzam berkata," Melalui semua buku pewahyuan dilakukan oleh Allah yaitu: Alkitab, Al-Quran."(Azzam Ibid, hal. 102). Azzam telah menyetarakan ketiga kitab (Taurat, Zabur dan Injil) ini dengan Alkitab yang kita kenal sekarang.


_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Message: 1WORLDCommunity
JOIN theCLUB If U Think U 'Are the 18Group Of People!
The GOLDMINE 1WORLDCommunity Should Render Back the trusts to those to Whom  they Due: 
(@18 group of peoples) Poor People, Orphan, Single Mother, Single Father, Student, Low In come, Jobless, Disable, Patient, Old Citizen, Prisoner, BANKRUPTCY, Farmer, Fishermen, Rich People, 
All Races, All Country and All Government in the Whole WORLD.

TheWORLD  for free !   NewWORLDPrinciple
Property Assets   "It's Not for Sale, It's Not for Bought, It's Free!
* House * Car * @Education/College/University * @ELETRICAL Goods * Air Con * PC
Laptops * Home Theatre * FURNITURE * Sofa * Bed Set * Sauna Bath* Kitchen Cabinet 
* Dining Table * Vacation * Holiday * Hotels * Haj * Air Flight * Insurance 
 (Hospital/Funeral/Death/Pension).

WORLD SOLUTION: * Poverty Killer *Recession Killer  * Global Peace 
Be the first!  JOIN 1WORLDCommunity ForYourCountry


Remember:
'U' Do not Ask Why 'U' Ask Why Not'

Be A Millionaire @21Century 'U' Do not Ask Why 

'U' Ask Why Not' 

No comments:

Post a Comment